Para Pemain Sepakbola yang Nyaris Pindah Klub Namun Batal

Para Pemain Sepakbola yang Nyaris Pindah Klub Namun Batal – Sudah bukanlah hal yang aneh apabila seorang pemain sepakbola yang jago akan diincar oleh banyak klub. Jika semua pihak terkait sudah sepakat, maka bukan suatu hal yang mustahil sebuah transfer akan terjadi. Akantetapi, ada kalanya hanya sedikit hal bisa merubah arah transfer sehingga transfer batal. Entah itu pemain yang tiba-tiba hilang keinginan atau ada klub lain yang menikung, intinya segala alasan bisa muncul untuk sebuah transfer menjadi batal. Seperti yang akan dibahas di bawah, beberapa atlet sepakbola yang hampir saja transfernya terlaksana namun batal di detik-detik akhir.

1. Lionel Messi

Para Pemain Sepakbola yang Nyaris Pindah Klub Namun Batal

Lionel Messi adalah penyerang yang tidak akan tergantikan di Barcelona. Pernah membayangkan Messi berseragam Real Madrid? Tentu tidak bukan. Tapi kenyataannya, sebelum berkostum Barcelona, Lionel Messi hanya tinggal sedikit lagi tinggal di Madrid dan masuk dalam akademi Real Madrid. Adalah Horacio Gaggioli sebagai orang yang bertanggung jawab kemana arah hidup Messi saat itu. http://162.214.145.87/

Horacio Gaggioli merupakan sosok yang sudah kenal dekat dengan keluar Messi. Sampai suatu ketika, Horacio Gaggioli harus pindah ke Spanyol. Gaggioli pindah ke Spanyol tidak seorang diri, ia sekalian membawa Messi bersamanya dengan maksud mendaftarkan Messi ke salah satu klub bola disana. Gaggioli sempat galau mau tinggal di Madrid atau Catalan, namun akhirnya ia memilih untuk tinggal di Catalan. Keputusan ini berdampak pada Messi yang juga ikut tinggal di Catalan. Karena Catalan adalah markas dari Barcelona, maka Messi pun didaftarkan ke Barcelona.

2. Cristiano Ronaldo

Siapa sangka pemain yang dulunya muda dan bertubuh kurus Cristiano Ronaldo bisa menjadi sesukses sekarang. Kalau saja bukan karena mata tajam dan gerak cepat dari Sir Alex Ferguson dan Manchester United dalam mengamankan sang pemain dari klub lain, mungkin saja Cristiano Ronaldo akan dibajak oleh klub lain.

Dan benar saja, Ronaldo sempat berkostum Arsenal. Hal ini terjadi di tahun 2008 dimana negosiasi Arsenal dengan Sporting Lisbon menemui jalan buntu. Padahal sebelum itu, Ronaldo sempat berlatih bersama dengan pemain Arsenal lainnya dan diberikan kaos bernomor punggung 9. Hal tersebut terjadi pada tahun 2003.

3. Arjen Robben

Patut diakui bahwa Sir Alex Ferguson memiliki mata yang jeli dalam melihat bakat terpendam. Hal ini dibuktikan ketika sang pelatih melihat permainan Arjen Robben yang bermain di posisi sayap untuk PSV Eindhoven. Sebagai pelatih, Fergie melakukan beberapa upaya untuk menggoda pemain agar mau pindah ke Old Trafford.

Fergie mengajak Robben untuk berkeliling Old Trafford dan mengajaknya makan malam. Sang pemain tertarik untuk pindah ke Manchester United pada tahun 2004. Tapi sayang seribu sayang, Robben malah pindah ke Stamford Bridge, markas Chelsea. Kegagalan Robben pindah ke MU ini dikarenakan Chelsea lebih cepat menyodorkan kontrak daripada Manchester United.

4. David De Gea

Sepeninggal kiper andalannya yakni Edwin van der Sar, Manchester United berusaha keras mencari kiper pengganti. Pilihan utama tertuju pada Manuel Neuer yang kala itu masih bermain untuk Schalke 04. Namun, Neuer lebih memilih pindah ke Bayern Munchen sehingga MU akhirnya memberli David De Gea. Pembelian De Gea awalnya dianggap gagap mengingat buruknya performa sang kiper asal Spanyol. Namun setelah beberapa musim, De Gea mampu beradaptasi dan menjadi kiper utama Setan Merah.

Kesuksesan De Gea bersama MU membuat Real Madrid tergius. Madrid ingin memboyong sang kiper ke Santiago Bernabeu. Negosiasi alot terjadi karena Manchester United tidak mau kehilangan sang pemain. Namun akhirnya Manchester United memutuskan untuk melepas pemainnya tersebut ke Madrid. Tahun 2015 menjadi tahun dimana De Gea tinggal selangkah lagi menuju Madrid. Transfer De Gea tersebut gagal dikarenakan pihak Manchester United terlambat dalam mengirimkan fax ke Madrid.

5. Kaka

Kaka bisa dibilang sukses membawa AC Milan sebagai salah satu klub paling menakutkan di Seria A. Itu terjadi ketika AC Milan belum terjungkal karena kasus Calciopoli yang terjadi pada tahun 2006. Berposisi sebagai playmaker, pemain asal Brazil ini selalu bisa menjadi momok ancaman bagi tim lawan. Bagi yang tidak siap, maka pasrah saja pertahanan akan diobrak-abrik oleh Kaka.

Terpuruknya AC Milan di tahun 2009 mengakibatkan klub tersebut harus menjual beberapa pemain bintangnya, termasuk itu adalah Kaka. Sebelum resmi menandatangani kontrak bersama Real Madrid, Kaka sebelumnya hampir saja berkostum Manchester City. City yang saat itu baru diambil oleh salah satu orang terkaya dunia yakni Sheikh Mansour, berambisi untuk membeli sejumlah pemain bintang untuk memperkuat timnya. Meski AC Milan menerima tawaran dari City, ternyata sang pemain lebih memilih untuk hengkang ke raksasa Spanyol, Real Madrid.

6. Steven Gerrard

Para Pemain Sepakbola yang Nyaris Pindah Klub Namun Batal

Ketika 2005 menjadi tahun keemasan bagi Steven Gerrard. Dia merupakan pemain kunci di lapangan tengah sekaligus kapten dari Liverpool. Di tahun 2005, Gerrard sukses membawa timnya memenangkan Champions League dengan mengalahkan AC Milan dalam pertandingan yang sangat dramatis. Tertinggal 3-0, Liverpool berhasil mengejar ketertinggalan hingga membalikan keadaan.

Performa gemilang yang ditampilkan Gerrard itulah yang membuat pelatih Chelsea, Jose Mourinho tertarik untuk merekrutnya. Bila berhasil, Steven Gerrard bersama dengan Frank Lampard, John Terry, dan Didier Drogba, Chelsea akan menjadi tim yang sulit untuk dikalahkan. Transfer hampir saja terjadi, apalagi Gerrard secara khusus memang meminta Liverpool untuk menjualnya. Namun bujukan teman setimnya yakni Jamie Carragher, Gerrard akhirnya memutuskan untuk tetap di Liverpool.

7. Robert Lewandowski

Bayern Munchen sungguh beruntung bisa memperoleh striker sekelas Robert Lewandowski. Segudang gol berhasil dibuat oleh striker asal Polandia tersebut. Namun jauh sebelum itu, sebelum Lewandowski berseragam Borussia Dortmund, Lewandowski bermain untuk klub Lech Poznan. Ketika itu, pelatih Blackburn Rovers yakni Sam Allardyce mulai memantau performa sang striker.

Biaya transfer sudah disetujui dan sang striker tinggal berangkat menuju Inggris untuk menandatangani kontrak. Namun apa daya, bencana alam debu vulkanik mengganggu jadwal penerbangan dan Lewandowski batal pindah. Kemudian, sang striker menandatangani kontrak bersama Borussia Dortmund.

8. Zinedine Zidane

Klub Blackburn Rovers tidak pernah terlintas di bayangan para penggemar sepakbola Inggris untuk bisa menjadi salah satu calon juara Premier League. Dengan finansial dan squat yang apa adanya, sudah cukup bagus bagi klub sekelas Blackburn untuk tetap bisa bertahan di kancah tertinggi Premier League. Tapi stereotip tersebut sirna ketika Blackburn berhasil menjuarai Premier League di tahun 1995

Semenjak kerberhasilan tersebut, Blackburn beserta manajemen mulai percaya diri. Manajer Blackburn kala itu adalah Kenny Daglish, menginginkan tambahan pemain bintang dalam squatnya. Sejauh itu, ia berhasil merekrut Alan Shearer dan Chris Sutton. Masih kurang, Daglish mengincar Zinedine Zidane yang saat itu masih bermain untuk Bordeaux. Transfer tersebut hampir saja terjadi apabila manajemen tidak membandingkan Zidane dengan Tim Sherwood. Nasib memang tidak ada yang tahu, sama seperti tidak ada yang tahu bahwa Zidane bakal menjadi salah satu gelandang tengah top dunia.

9. Zlatan Ibrahimovic

Karena sering berpindah-pindah klub membuat orang menilai Zlatan Ibrahimovic adalah pemain yang tidak loyal terhadap satu tim. Meski begitu, Ibra selalu bermain dengan serius. Meski di usianya yang sudah tua, ia tetap kuat dan lincah. Sejumlah gol yang ia buat juga bukan gol yang mudah untuk dilakukan oleh striker biasa.

Dulu pada tahun 2000, Arsenal saat itu masih dimanajeri oleh Arsene Wenger. Wenger pernah menggoda sang striker Swedia tersebut dengan membawanya ke London, markas Arsenal. Membawa Ibra berkeliling klub membuatnya tertarik untuk bergabung. Niat pindah tersebut batal dikarenakan Wenger ingin Ibra mengkuti audisi dan Ibra menolak audisi tersebut. Ibra menganggap bahwa dirinya pantas masuk tim tanpa harus mengikuti audisi.

10. Alfredo Di Stefano

Persaingan antara Barcelona dan Real Madrid bukan hanya terjadi di dalam lapangan saja. Persaingan panas mereka bahkan terbawa sampai masalah transfer pemain. Kita tahu bahwa Alfredo Di Stefano adalah salah satu pemain bintang yang berhasil direkrut oleh Real Madrid. Tapi sedikit yang tahu bahwa Di Stefano dulunya pernah hampir berkostum Barcelona.

Di tahun 1953, Barcelona mengklaim bahwa mereka berhasil menemui kesepakatan dengan klub River Plate yang menaungi Di Stefano. Di sisi lain, Real Madrid mengklaim bahwa mereka telah terjadi kesepakatan dengan Millionarios, klub tempat Di Stegano bermain. Ribetnya transfer sang pemain membuat pusing kedua klub. Akhirnya Barcelona mundur dan membiarkan Di Stefano bermain untuk Real Madrid.

Back to top